.
.

Menyaksikan Ritual Rebo Kasan

Berbagi air wafaq Rebo Kasan
Rebo Kasan berasal dari kata "Rebo Kasat" yang berarti Rabu terakhir di bulan Shafar. Kumandang azan, pencelupan air wafaq, pelepasan ketupat lepas serta meminumnya adalah puncak ritual dari Rebo Kasan itu sendiri.
Ritual ini diadakan pada hari Rabu terakhir di bulan Shafar. Masyarakat Melayu Pesisir memercayai bahwa Allah SWT menurunkan 320.000 bala kepada umat manusia. Dan, ritual itu adalah medium memohon ampun dan bermunajat agar dijauhkan dari bala.
Salah satu masyarakat Melayu yang masih menjalankan tradisi ini adalah masyarakat Desa Air Anyir, Kecamatan Merawang, Bangka. Sejak abad ke-16, nenek moyang mereka sudah menjalankan ritual ini. Pada masa itu, nenek moyang mereka biasanya melaksanakan salat sunnah empat rakaat dengan membaca satu kali al Fatihah, Al Kautsar sebanyak 17 kali, Al Ikhlas sebanyal lima kali, Al Falaq, dan An Nas satu kali pada tiap-tiap rakaatnya. Kemudian, mencabut dua helai daun kelapa dari ketupat yang dihanyutkan ke laut. Hal ini menyimbolkan bahwa bencana sudah dibuang ke laut.
Pada masa itu, masyarakat melakukan ritual ini di Pantai Batu Karang Mas. Jaraknya sekitar 1 km dari Desa Air anyer. Namun, kini ada sedikit perbedaan terjadi saat ini. Saat kami berkunjung ke Kecamatan Merawang, setelah terdengar adzan dan memasukan piring ke dalam guci berisi air, sejumlah panitia kemudian membagikan ketupat lepas kepada tamu undangan dan memanjatkan doa-doa. Hingga akhirnya pada hitungan ketigasetelah kata "Amin", serentak menarik ujung daun ketupat. Satu ketupat lepas untuk dua orang.
Acara tak berhenti di situ, kemudian beramai-ramai orang-orang tersebut mendatangi guci dan meminta airnya. Itulah air wafaq, air yang dipercaya bisa menghalau bala. Ada yang membawa gelas sampai bekas botol minuman untuk menyimpan airnya. Kemudian mereka menuju ruangan di samping masjid. Di sana terdapat dulang berisi ketupat dan lauk pauknya.
Meskipun, kini ritual tersebut dilaksanakan di depan masjid, nuansa magisnya masih terasa.Kemudian, perayaan tradisi ini dilanjutkan dengan menikmati suasana Pantai Air Anyer yang berpasir putih. Mulai dari siang hari, pengunjung yang datang ke Air Anyer semakin bertambah banyak.
Sebuah bentuk kearifan lokal tersendiri. Pada hari itu, masyarakat desa membuat beragam makanan dan menyajikannya di hadapan tamu undangan. Masyarakat luar pun boleh bertandang ke Air Anyer untuk bersama-sama merasakan keramahan dan rasa berbagi antar sesama.

Popular Posts

Cari halaman terkait

Apian mblakrax hunting edelweis. Diberdayakan oleh Blogger.
Powered By Blogger