Sebelum masuk
ke pantai, kita akan melewati wisata hutan yang sebagian besar ditanami
pohon jati selanjutnya setelah masuk gerbang area wisata terlihat hutan
yang dipenuhi pohon-pohon yang masih alami seperti palem, serut dan
beragam pohon kecil lainnya dan konon hutan ini masih menyimpan berbagi
macam flora dan fauna tropis, seperti berbagai jenis burung dan juga
lutung yang bergelantungan di pohon.
Setelah melewati Hutan Malikan
pemandangan selanjutnya menyuguhkan hamparan pasir putih yang bersih.
Dari kejauhan terdapat deretan perahu-perahu nelayan yang sedang
bersandar. Jika ingin melihat nelayan turun dari kapal kita harus datang
antara pukul 11.00 sampai 13.00 WIB dan kita bisa membeli langsung ikan
hasil tangkapan nelayan untuk dibakar di pinggir pantai, tentu saja
dengan bantuan para pemilik warung makan yang ada di sepanjang pinggir
pantai.
Setelah menelusuri pasir yang putih,
pandangan ini bertambah takjub melihat panorama Pantai Tanjung Papuma
yang bersih, air yang jernih, dan setelah memandang ke tengah akan
terlihat begitu banyak batu karang atau warga menyebutnya atol-atol
karena ukurannya yang besar, dan terombang ambing di tengah laut biru
ini akan terlihat seperti pulau-pulau karang.
Ada 7 (tujuh) karang besar di Papuma ini
dan mereka memiliki nama sendiri-sendiri yang diambil dari tokoh
pewayangan seperti, Pulau Batara Guru, Pulau Kresna, Pulau Narada, Pulau
Nusa Barong, Pulau Kajang, dan Pulau Kodok yang bentuknya mirip dengan
kodok raksasa yang timbul tenggelam di tengah laut.
Di saat ombak sedang pasang akan terasa
indah sekali bila kita melihat dari sudut pandang bawah sitihinggil
karena akan terlihat tepat di depan mata bongkahan batu karang besar
yang diterjang ombak besar. Saat ombak surut kita bisa turun dan berdiri
di atas batu-batu karang yang kalau laut pasang batu-batu karang ini
tidak terlihat karena tertutup air laut. Kita bisa berdiri di atas
karang sambil sesekali terkena ombak dan melihat pemandangan luar biasa
indah dan akan terlihat banyak nelayan yang mencari ikan dengan pancing.
Kalau kita berani menyeberang ikut dengan para pemancing ini ke karang
yang berada di tengah laut, sungguh lebih menakjubkan lagi karena kita
bisa berdiri di atas karang yang tinggi dan besar di tengah laut sambil
melihat ombak yang menerjang karang yang tingginya kurang lebih 5 meter
sungguh sensasinya luar biasa.
Dari joglo yang ada di Siti Hinggil,
kita bisa melihat seluruh wilayah Tanjung Papuma dari pasir putih,
perahu nelayan, serpihan batu karang, karang kecil di bibir pantai, dan
juga bongkahan-bongkahan Pulau Karang di tengah laut. Jika ingin
bermalam di Tanjung Papuma di sini terdapat beberapa villa yang
disewakan oleh para pengelola wisata dari pihak perhutani. Harga
penginapan dengan variasi fasilitas kamar ber AC, single bed, kamar
mandi dalam, TV, dan beranda kecil dibandrol dengan harga
Rp300.000,00-Rp400.000,00.
Waw, menggoda sekali penawaran alam yang
satu ini. Rasanya tak sanggup diri ini bila tidak menyempatkan diri
berlibur ke Tanjung Papuma.