Seharusnya seorang muslim bersemangat untuk memanfaatkan waktunya dalam kebaikan. Hendaklah ia menyibukkan waktunya untuk banyak mengingat Allah, terus melakukan ketaatan kepada-Nya, dan mencari ilmu agama yang bermanfaat untuknya.
Ingatlah nasehat Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada seseorang,
اِغْتَنِمْ
خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ
سَقَمِكَ ، وَغِنَاءَكَ قَبْلَ فَقْرِكَ ، وَفِرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ ،
وَحَيَاتِكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
Ingatlah pula bahwa setiap orang akan ditanya mengenai kebaikan dan kejelekan yang ia lakukan dan semuanya akan diperhitungkan (dihisab). Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ
تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ
عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ
مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا
أَبْلاَهُ
Syaikhuna –Syaikh Sholeh bin Fauzan bin ‘Abdillah Al Fauzan-, ulama senior dan anggota Komisi Fatwa Saudi Arabia ditanya,
“Apa hukum menonton pertandingan sepakbola dan selainnya?”
Jawaban Syaikh hafizhohullah,
Ketahuilah bahwa waktu manusia amatlah berharga. Janganlah sampai waktu tersebut disia-siakan hanya dengan menonton pertandingan bola. Karena aktivitas semacam itu sungguh melalaikan dari mengingat Allah. Awalnya hanya menonton, namun kadang sampai menyeret seseorang untuk melakukannya keesokan harinya sehingga waktunya terbuang sia-sia. Menonton semacam itu sungguh membuat kita lalai dari amalan yang lebih bermanfaat. Jadinya kita seringnya melakukan hal yang tidak berfaedah.
[As-ilah Al Manahij Al Jadiidah, Syaikh Dr. Sholeh bin Fauzan bin ‘Abdillah Al Fauzan, hal. 132]
Ibnul Qayyim rahimahullah dalam Al Fawaid berkata,
اِضَاعَةُ
الوَقْتِ اَشَدُّ مِنَ الموْتِ لِاَنَّ اِضَاعَةَ الوَقْتِ تَقْطَعُكَ
عَنِ اللهِ وَالدَّارِ الآخِرَةِ وَالموْتِ يَقْطَعُكَ عَنِ الدُّنْيَا
وَاَهْلِهَا
“Menyia-nyiakan waktu itu lebih parah dari kematian. Karena menyia-nyiakan waktu memutuskanmu dari (mengingat) Allah dan negeri akhirat. Sedangkan kematian hanya memutuskanmu dari dunia dan penghuninya.”
Semoga
Allah memudahkan kita untuk memanfaatkan setiap nafas dan waktu kita
dalam hal yang bermanfaat dalam urusan dunia dan akhirat kita. Moga
Allah menjauhkan kita dari sifat sering menyia-nyiakan waktu dan umur
kita.
Wallahu waliyyut taufiq.
www.rumaysho.com