.
.

Warna Warni Wajah Belitung

Welcome Belitong
Belitung merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung yang merupakan provinsi ke-31 Indonesia. Nama Belitung mulai diperhitungkan setelah kehadiran film Laskar Pelangi.
Ada satu keunikan dari nama Belitung karena orang sana sendiri lebih suka menyebutkan kota mereka sebagai Kota Belitong bukan Belitung. Belitong didominasi oleh etnis melayu, Cina, dan lainnya. Warga lokal kebanyakan bekerja sebagai nelayan atau pemandu wisata, sedangkan pusat perbisnisan mayoritas dikuasai oleh etnis Cina.
Belitong merupakan kota yang cukup kecil dan bersih dengan jalan raya yang tidak terlalu besar serta volume kendaraan yang sedikit. Di kota ini kita tak akan menemukan angkot, warga Belitong sudah banyak yang memiliki kendaraan sendiri. Walaupun ada, hanyalah ojeg motor. Melihat kanan dan kiri jalan pandangan kita hanya akan tertuju ke perkebunan kelapa sawit dan juga pantai.
Rumah adat khas Belitong disebut rumah Panggong, rumah tersebut bentuknya mirip dengan rumah panggung di Pulau Sumatera. Sedangkan kebanyakan rumah di sana terbuat dari kayu dan menggunakan atap yang terbuat dari seng.
Saat ini warga belitung sedang mengkampanyekan wisata laut yang mereka miliki, salah satu event yang dilaksanakan adalah sail Wakatobi Belitong 2011. Selain itu beberapa pantai disana juga telah digunakan sebagai lokasi syuting film luar "The Philosopers" yang akan keluar tahun 2012. Film ini juga diperankan oleh bintang dari Indonesia, Cinta Laura.
Beberapa sejarah unik Belitong zaman dulu:
  1. Berasu': teknik berburu warga Belitong dengan menggunakan bantuan hewan anjing. Biasanya saat berburu hewan seperti rusa dan babi. Saat di Belitong saya sering menemukan beberapa anjing, mungkin mereka adalah cucu dari anjing-anjing pemburu.
  2. Beripat: permainan adu ketangkasan dengan menggunakan rotan, permainan tersebut mirip dengan permainan anggar. Pada saat atraksi berlangsung biasanya akan diiringi musik kelinang.

Popular Posts

Cari halaman terkait

Apian mblakrax hunting edelweis. Diberdayakan oleh Blogger.
Powered By Blogger